Friday, 3 July 2015

Tulip Merah : 8

Haloooooyyyy! Tulip Merah apdet neh! 
hahahaha XD
selamat membaca ceman-ceman cemuaaaah :*
.
.
.
.
.
.
.

Wednesday, 24 June 2015

Lucky Me

sebelumnya, assalamualaikum sate telor puyuhku.....
hehehe edisi ramadhan semoga berkah XD
ini apaya? gak terlalu sedih sih, tapi dicoba aja ya baca dulu hehehe
langsung aja yaaaa! selamat membiciiiii......
.
.
.
.
.
.

Saturday, 6 June 2015

Menarilah Sendiriku

           Riuh suara sorakan penonton pertandingan rugby terus menggema bahkan sampai terdengar di taman sekolah. Ya, hari ini adalah final turnamen rugby tingkat SMA. Kebetulan tahun ini sekolahku yang menjadi tuan rumah.

Seperti 2 tahun terakhir, sekolahku berhasil mempertahankan gelar juaranya. Aku tidak tahu apakah tahun ini Tim Rugby SMA ku akan kembali mempertahankan gelar juara, atau kemenangan akan direnggut oleh tim dari SMA lain. Aku hanya bisa menerka-nerka saja.

Thursday, 4 June 2015

Di Beranda

halohhh.... apaan ya ini sebenernya udah lumayan lama gue tulis. Terinspirasi dari lagunya Banda Neira - Di Beranda. Gue bikin judulnya sama soalnya gue bingung pilih judul biar gitu. apasih (?) langsung aja ya, selamat membaca! XD
.
.
.
.
.
.

Saturday, 16 May 2015

Inilah Awalnya. #AkuLanjutinYa

halooooo~
jadi gini, kali ini bukan Gremids ya. ikutan #AkuLanjutinYa nya kak Viny
buat kalian, terutama kak Viny jeketi, selamat membaca yaaaaw! XD
.
.
.
.
.
.

Tuesday, 5 May 2015

Tulip Merah : 7

Gracia’s POV

                Dua minggu setelah hari dimana Nina dan keluarganya melarikan diri, keadaan kota kecil ini masih seperti biasa. Suasana nya, orang-orangnya, dan aktivitasnya pun masih sama. Hari itu tidak seburuk yang kalian pikirkan. Hari dimana seluruh Jews dikumpulkan di lapangan berkuda, sebenarnya hanya untuk pendataan. Memang, ada sedikit tindakan di luar kemanusiaan yang membuatku tak habis pikir jika tujuannya hanya untuk pendataan. Namun, orang-orang yang di perlakukan kasar itu karena mereka melawan dan mencoba kabur. Sementara kaum jews lainnya yang menuruti perintah hanya sedikit diberitahu dengan intonasi tinggi ala prajurit nazi untuk berkumpul di lapangan berkuda.

Friday, 24 April 2015

Tulip Merah : 6

selamat membacaaaaaaaaa!
@satepadang48
.
.
.
.
.

Januari 1944

Nina’s POV

Semua jewish diharapkan berkumpul di pacuan kuda sore ini pukul 4 sore!

Semua jewish diharapkan berkumpul di pacuan kuda sore ini pukul 4 sore!

Saturday, 18 April 2015

7 Menit Terakhir

halo, jadi gini...... Tulip Merah di pending dulu ya hehe
ini dulu yaaaa XD
selamat membaca yaaaa!
.
.
.
.
.


Thursday, 16 April 2015

Arithmetic Of Love

Cintaku kepada sosok itu seumpama arithmetic of love; satu ditambah satu sama dengan segalanya, dua dikurangi satu sama dengan musnah.

Aku dan dia adalah istana yang disebut cinta.

Dibangun oleh satu jiwa.

Dihuni dua raga.

(dikutip dari cerpen Onyol judulnya After Heart)

Friday, 10 April 2015

Tulip Merah : 5

Helaaaw. langsung aja ya, selamat membaca!
.
.
.
.

Nina’s POV

“selamat pagi, yang-lebih-dari-indah!” ucapku saat Gracia memasuki ruang makan. Pagi ini cerah. Syukurlah.

“Pagi, Nina. Kak ve, Kak kinal!” Gracia menduduki kursi nya sambil memberikan senyum simpul kepada kami yang sudah menunggunya di meja makan.

                Ini bukan weekend, jadi Kak kinal pagi-pagi begini sudah menjemput kak Ve untuk bekerja bersama. Sebenarnya mungkin ikut numpang sarapan juga kali ya (?) Setelah sarapan selesai, Kak ve dan kak kinal ke rumah sakit untuk bekerja sebagaimana profesi dokter dan perawat.

                Aku membantu meringankan sedikit pekerjaan rumah gracia dengan mencuci piring dan alat makan yang kami gunakan tadi. Sementara gracia sendiri mengerjakan yang lainnya. Ia gerak cepat. setelah mencuci pakaian ia sudah langsung mengerjakan pekerjaan kedua yaitu mengelap kaca jendela.

Tuesday, 7 April 2015

Umpatan Tentang Hati

haloooo...... lagi gabut nih hehe. disarankan baca ini sambil denger lagunya Jikustik - puisi. bukan apa-apa sih, biar lebih nyessss aja hehehe. langsung aja ya, selamat membaca =] *ala admin Ve*

.
.
.
.
.

Saturday, 4 April 2015

Tulip Merah : 4

halo. baru selesai UTS nih ciyedah. apasih gue. hehehe
langsung aja ya, selamat membaca :) 

Gracia’s POV

                Oke. I’m oke. Setelah semalam aku memikirkan bagaimana kelanjutan hidupku setelah hampir membunuh anak dari walikota, aku memutuskan untuk tidak perduli akan apa yang terjadi. Biarkan saja mengalir apa adanya. Dari awal memang aku sudah tidak ada semangat hidup. Sejak ayahku, orang terdekat dalam hidupku memutuskan untuk ikut kelompok pemberontak, aku hidup santai hampir tak punya ambisi. Aku tak perduli akan apa yang orang-orang katakan tentangku. Tentangku yang anti-sosial, tentangku yang emotionless, tentangku yang seperti walking dead, bahkan mereka bilang aku aneh dan tak ada semangat hidup. Untuk opini yang terakhir, aku akui itu benar.


Saturday, 28 March 2015

Bunga di Tepi Jalan

halooooo..... sebenernya ini gabut ditengah minggu-minggu UTS. trus kebetulan dapet inspirasi, jadi aja deh bikin OS. oke selamat membaca ya!

Mendung langit. Indahnya sandikala di langit kota jogja tak nampak sore ini. Padatnya lalu lintas sudah menjadi biasa ditengah rutinitas. Suara bising dari knalpot kendaraan masih kalah dengan bisingnya alat-alat berat dari proyek pembangunan banyak mall dan hotel-hotel. Asap mengepul seakan semakin memperkeruh suasana hati pengendara yang mulai tidak sabar dengan macetnya kota ini.

                Kenalin, aku Hamids. mahasiswa jurusan Hubungan Internasional di salah satu universitas swasta di jogja. Rumahku di daerah condongcatur. Sudah sejak kelas 10 SMA aku pindah dari Jakarta ke Jogja karena pekerjaan Papa. Hampir selama 4 tahun ini aku lumayan menikmati setiap inchi dari kota ini yang semakin lama ternyata semakin men-jakarta. Awalnya aku kira akan mendapat udara segar di kota ini, ternyata sama saja. Ya memang sih tidak sekotor di Jakarta. Eh mungkin bukan tidak, tapi belum.

Monday, 23 March 2015

Tulip Merah : 3

dianjurkan untuk membacanya saat pikiran sedang selo wkwkwk. bacalah dengan pikiran terbuka. sekali lagi ini cuma fanfict, gaada maksud lain atau apapun itu. bisa loh kalo mau follow @satepadang48 hehehehhe. oke ya langsung aja.....

BRAAAKKKKKK!!!!!!!     

Sampai dirumah. Aku membanting pintu dan menutup semua tirai yang ada di lantai satu rumah ini. Nenek sedang memasak untuk makan malam menatapku seakan berkata “ada apa?”. Kakek yang tadinya berada di gudang bawah tanah langsung naik ketika mendengar suara pintu yang ku banting dengan keras. Aku masih memburu nafas. Antara mau menangis dan meledak sejadi-jadinya. Aku menarik kursi makan lalu meruntuhkan tubuhku yang rasanya sudah lemas tak berdaya.

Aku mengeluarkan Koran tadi dari dalam tas. Aku menangis. Mentalku kalah. Aku diingatkan tentang kedua orang tuaku. Otak ku memutar memori indahku bersama mereka. Ya, mereka yang sangat ku sayangi dan ku cintai melebih Gracia. Aku kalah. Seharusnya aku meledak, bukan menangis. Aku terus memikirkan bagaimana keadaan orang tua ku sekarang. Mereka berada di kamp konsentrasi di jerman. Kamp bodoh yang memanfaatkan Jews. Oh bukan, Kamp bodoh yang menyiksa Jews, kaum ku. Kamp bodoh yang mempekerjakan mereka secara paksa dengan kekerasan jika tidak mau mematuhi perintah untuk melakukan pekerjaan kasar.

Friday, 20 March 2015

Simfoni Hitam

Helaaaw….. sebelum lanjut ke Tulip Merah : 3, ada baiknya kita selingin sama OS ye. Ini terinspirasi dari lagu nya sherina yang simfoni hitam. Alangkah nyes nya kalo baca sambil denger lagunya. Hahaha. Oke. Langsung. Baca. Aja. Ye. Cekibrot~

yang mau kenalan mah boleh lah di @satepadang48 hehehehe




“kamu tahu, 2 hal yang paling membuatku merasa bahagia?”

Suara itu. aku paham betul siapa pemiliknya. Seorang yang aku cintai dengan hebat. Seorang yang aku rela melakukan apapun hanya untuknya. Seorang yang entah bagaimana aku bisa mencintainya.

 Aku menggeleng tanda tak tahu. Ia berjalan menuju tepian atap sekolah. Aku mengekor dibelakangnya lalu berhenti tepat di sampingnya.

“yang pertama, ketika aku percaya bahwa tuhan ku maha hebat. Dan yang kedua, saat aku menemukanmu dalam hidupku.”

                Posisi kami berhadapan. Ia menatapku dalam. Mata cokelat nya membiusku. senyum tipis dari bibir merahnya merobohkan pertahanan cintaku. Aku mencoba mengendalikan diriku. Itu adalah kalimat terbaik yang pernah aku dapatkan dalam mimpi. Iya. Itu benar. Hal-hal indah yang pernah aku dapatkan hanya fana. Hanya sebatas mimpi.

                Aku terus mengingat mimpi itu. sangat rinci. Bahkan setiap gerakan dan ucapan yang ia ucapkan padaku dalam mimpi, aku hapal betul.

Dia. Hamids. Seorang cowok yang aku cintai dengan hebat. Teman sekelasku sejak kelas 10 SMA hingga sekarang sudah tinggal menghitung hari menuju kelas 12. Cowok bertubuh tinggi dan kurus itu cukup dekat denganku. Namun sayang. sedekat apapun kami, kedekatan itu hanya sebagai teman. Tak seperti harapanku yang menginginkan lebih.

                Hampir setiap malam aku memimpikannya. Aku bermain dengan dia yang mencintaiku dalam mimpi. Entah mengapa setiap bunga tidur itu datang, itu selalu berasal dari nya. dari hamids. Cukup aneh memang jika setiap bermimpi tentang hamids, ia selalu menjadi pacar ku. Ia selalu mengucapkan kata-kata indah. Ia yang selalu mengerti hati ini. Ia yang membuatku jatuh cinta berulang kali. Jika aku bisa hidup dalam mimpi, aku ingin meninggalkan kehidupan nyata ku. Aku tidak ingin bangun dari tidurku. Aku sangat ingin bersama nya, dicintai oleh nya.

“woy! Ndah! Dicariin temen lu tuh!” suara itu membuyarkan lamunanku. Hamids? Sejak kapan ia kembali? Bukannya ia ke kantin dengan para cowok di kelas?

“eh? lu bukannya tadi ke kantin?” ucapku yang baru saja tersadar dari lamunanku.

“nih! dinginin ini otak, biar gak bego.” Ia menempelkan sebotol air mineral dingin di kepalaku.

“ih paan si. Udeh ah minggir!” aku menepis pelan tangan nya lalu berjalan keluar menemui teman ekstrakurikuler ku.
***

Malam sunyi ku impikan mu
Ku lukiskan cita bersama
Namun selalu aku bertanya
Adakah aku di mimpi mu?   
       
Malam ini aku memimpikannya lagi. dalam mimpi ini kami saling bertukar cerita dan melukis cita. Kami berada di lapangan yang biasa ia gunakan untuk latihan lari sprint. Ia adalah pelari hebat dalam mimpi ku kali ini. Ia baru saja memenangkan sebuah perlombaan besar. medali emas yang menggantung di lehernya ia pegang, lalu menunjukannya kepadaku. Kami berdua melempar hayal di masa depan. Ia bilang akan menikahi ku, lalu akan memiliki dua anak. Anak pertama laki-laki, seorang bakal calon atlet wing chun. Ia bilang supaya si kakak bisa menjaga adik nya. lalu aku bilang bahwa anak kedua kami perempuan, seorang gadis cantik bakal calon atlet panahan. Aku tak tahu alasannya kenapa aku ingin si adik menjadi atlet panahan. Mungkin biar keren saja seperti tokoh Katniss Everdeen di film The Hunger Games.

Mengapa kau selalu hadir dalam setiap mimpi indahku? Apakah kau tidak kasihan denganku yang berulang kali jatuh cinta kepadamu yang sedang mengejar gadis lain? Aku selalu ingin tahu, Mids. Adakah aku di mimpi mu?

Sebagai seorang teman dekat yang juga merangkap sebagai buku diary nya, aku selalu menjadi tempat curhat nya. menjadi tempat tangisan hatinya yang berulang kali hancur karena tidak mendapat feedback dari Gracia. Iya, gadis yang Hamids kejar adalah Gracia. Ia cantik, populer, pintar, dan dikagumi banyak cowok di sekolah. Berkali-kali hamids berusaha mendapatkan hati Gracia, namun berkali-kali juga Gracia hanya cuek dan terkesan tidak perduli dengannya. Namun hamids tidak menyerah sedikitpun. Hamids-ku, bukan orang yang mudah menyerah. Ia akan terus berusaha mendapatkan hati Gracia. Sepertiku yang terus berusaha mendapatkan hatinya.

Di hatiku terukir namamu
Cinta rindu beradu Satu
namun slalu aku bertanya
adakah aku di hatimu?

                Aku ingin sekali sebentar saja menjadi dirimu, Hamids. Agar aku tahu bagaimana rasanya dicintai dengan hebat oleh diriku. Agar aku tahu bagaimana rasanya menjadi landasan jatuh-sejatuh-jatuhnya hati dan jiwaku. Agar aku tahu bahagianya dicintai dengan nyata.

                Di dalam hatiku hanya satu nama yang terus bersarang. Hamids. Nama paling indah di dunia ini. Bahkan lebih indah dari namaku. Namun sepertinya bukan aku satu-satunya nama yang terukir di hatimu. Bukan Indah saja, mungkin. Tapi hamids, pertanyaan ini selalu muncul dalam benakku. Adakah aku di hatimu?

Tuesday, 17 March 2015

Tulip Merah : 2

dianjurkan untuk membacanya saat pikiran sedang selo wkwkwk. bacalah dengan pikiran terbuka. sekali lagi ini cuma fanfict, gaada maksud lain atau apapun itu. oke ya langsung aja.....

Aku melihat Gracia. Gadis cantik teman sebangku ku. Gadis cantik penjaga toko jam di tengah desa. Gadis cantik berwajah oriental namun sangat dingin. Gracia menggerai rambutnya. Ia mengenakan kaos putih berlengan panjang dengan rompi rajut berwarna abu-abu. Rok hitam selututnya berkibar saat angin menyapu poni sampingnya. Kakinya diselimuti boots coklat tinggi namun masih kalah tinggi dengan kaus kaki hitamnya yang sudah mengendur.

Thursday, 5 March 2015

Tulip Merah : 1

ini ff pertama gue nih. dianjurkan untuk membacanya saat pikiran sedang selo wkwkwk. bacalah dengan pikiran terbuka. sekali lagi ini cuma fanfict, gaada maksud lain atau apapun itu. oke ya langsung aja.....


Agustus 1942
Mendung. Sampai menjelang tengah hari ini matahari masih malu-malu rupanya. Kalau kau ingin tahu lebih jelasnya, mungkin sedikit akan ku gambarkan dengan kata-kata. Siang ini semua aktifitas seakan berada di balik awan. Nyanyian burung tidak bersahutan sejak pagi. Angin berhembus tak ramah kepada pepohonan hingga beberapa harus menggugurkan daun nya. namun sekelompok manusia bodoh tetap bersuka cita, menarik kedua sudut bibirnya berlawanan arah, bahkan beberapa meneriakkan suara-suara gaduh propaganda. Mereka bodoh. Sekelompok pemuda itu bodoh. Pemuja fuhrer dengan isme bodoh yang sangat bahagia dengan perang.


Saturday, 28 February 2015

introducing

halo. hai. blog baru nih sebagai identitas rahasia . isinya bakal ada FF dan tulisan-tulisan random. blog gue sebelumnya...... audah udah males ngurusnya. hehe

untuk ff pertama ini masih otw ye. tunggu aja. genre nya drama. setting nya jaman perang dunia 2. sudut pandangnya pake orang pertama pelaku utama. bakal kayak novel allegiant yang pake Tobias's POV sama Tris's POV, disini pake POV Nina sama Gracia.

ff ini murni cuma iseng ya, gak ada maksud apa-apa. gak disaranin buat orang yang pikirannya belum terbuka dan belom bisa mengendalikan emosi. untuk kata-kata atau sebutan 'ideologi' atau 'paham' serta unsur agama yang bakal muncul di ff ini cuma buat NAMA  aja, gak ada maksud nyinggung atau lainnya. sekali lagi ff yang bakal gue share disini lumayan berat kalo lo mikir berat, inget ya ini cuma ff dan genrenya drama. hehe.

oke ya segitu aja, tunggu ya ff gue